Sultra Inflasi Sebesar 3,53 Persen

KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Ekspor dan Impor, Inflasi, Nilai Tukar Petani, Perkembangan Pariwisata, serta Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Kurniawan, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin 1 September 2025.
“Pada Agustus 2025, Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami inflasi yoy sebesar 3,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,32. Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 4,97 persen dengan IHK 111,14, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 2,89 persen dengan IHK 109,23,” jelasnya.
Lanjutnya Inflasi yoy dipengaruhi oleh kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, yaitu: makanan, minuman dan tembakau (7,98%); perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,84%); perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,50%); kesehatan (2,71%); transportasi (1,10%); rekreasi, olahraga, dan budaya (0,84%); pendidikan (3,02%); restoran (2,24%); serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (6,96%).Sementara itu, deflasi yoy terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki (0,75%) serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,05%).
“Secara mtm , Sulawesi Tenggara mengalami deflasi sebesar 0,24 persen, sedangkan secara kumulatif (ytd) hingga Agustus 2025 tercatat inflasi sebesar 3,53 persen,” pungkasnya.*













