Oknum Kades di Pomalaa Bentak Guru dan Siswa, Ketua DPRD Kolaka Bakal Tindak Lanjuti

Kolaka – Sebelumnya beredar sebuah video mempertontokan puluhan siswa dan guru melakukan pemblokiran jalan. Dalam video berdurasi 1,44 detik itu, nampak terlihat puluhan pelajar berdiri tepat di tengah jalan sembari memarkirkan motor mereka.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Kabupaten Kolaka Syaifullah Halik mengatakan “Itu terlalu berlebihan sikap Oknum Kepala Desa, kita berharap sebenarnya itu tidak terjadi, dan ini terlalu berlebihan,”.

Lanjutnya bahwa hal tersebutkan terkait debu, dan memang pernah kita berkunjung kesana, memang ada dampak debunya, dan seharusnya perusahaan-perusahaan ini yang harus paham, kalau ini berdebu harus diberikan penangan.

“Sebagai Pemerintah mestinya menyikapinya dengan mencarikan solusi terhadap kondisi yang ada disana,” tambahnya saat dihubungi via telepon WhatsApp pada Sabtu 30 September 2023.

Pihaknya juga akan menindaklanjuti hal tersebut agar peristiwa tersebut tidak terulang.

“Untuk tindak lanjutnya kita akan panggil DPMD Kabupaten Kolaka, kemudian dari DPMD Kabupaten Kolaka yang melakukan penyampaian ataupun teguran terhadap yang bersangkutan, agar tidak ada peristiwa serupa terulang lagi,” tegasnya.

Informasi yang diterima awak media ini, kejadian itu terjadi di Jalan poros Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa pada Senin 25 September 2023, yang dilakukan oleh siswa dan guru SMKN 9 Kolaka.

Siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan pemblokiran jalan merupakan bentuk protes mereka karena sudah tak tahan dengan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas truk perusahaan tambang yang menggunakan jalan tersebut.

“Sudah banyak guru dan siswa yang sakit karena hirup debu. Kami hanya minta sebelum melintas mohon disiram dulu jalannya,” teriak salah satu guru dalam video itu.

Dalam video nampak terlihat seorang pria menggunakan topi hitam seragam aparatur sipil negara (ASN) mendatangi lalu membentak puluhan pelajar dan guru tersebut. Namun bentakan itu dibalas dengan sorakan oleh puluhan siswa.

“Jangan kasih begitu. Ini jalan umum. Apa gunanya ibu merekam begitu, kalian tidak mau diatur dengan Pemerintah ka,” kata pria yang menggunakan seragam ASN itu dengan nada membentak sembari menunjuk ke arah pelajar.

Setelah ditelusuri dari beberapa sumber terpercaya, ternyata pria yang menggunakan seragam ASN bak preman itu bernama Yastin Sutrisno merupakan Kepala Desa Pesouha.

Yastin Sutrisno, saat dikonfirmasi melalui telephone seluler mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan melalui mediasi.

“Kita sudah mediasi, untuk sementara waktu akan dilaksanakan penyiraman untuk meminimalisir debu,” katanya.

Yastin Sutrisno menyebut, jalan poros tersebut saat ini tengah dilintasi oleh tiga perusahaan tambang yakni, PT Vale, Perusda Kolaka, dan PT PMS.

“Ada tiga perusahaan yaitu, PT Vale, Perusda Kolaka, dan PT PMS,” tutupnya.*



Kendari Kini bisa diakses melalui saluran Google News atau Google Berita pada link ini.

👇

Saluran Google News Kendarikini.com



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait