Sultra Alami Inflasi 3,68 Persen, Tertinggi di Kota Bau-bau Capai 4,84 Persen

KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Ekspor dan Impor, Inflasi, Nilai Tukar Petani, Perkembangan Pariwisata, serta Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Kurniawan, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu 1 Oktober 2025.
“Pada September 2025, Sulawesi Tenggara mencatat inflasi yoy sebesar 3,68% dengan IHK 110,03. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau 4,84% (IHK 111,44), sedangkan terendah di Kota Kendari 2,99% (IHK 109,02),” katanya.
Lanjutnya Inflasi y-on-y dipicu kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
“Yaitu makanan, minuman dan tembakau 7,55%, perumahan, air, listrik & BBRT 0,76%, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin 0,35%, kesehatan 2,59%, transportasi 1,08%, rekreasi, olahraga dan budaya 0,46%, pendidikan 4,28%, penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,19%, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,80%,” ungkapnya.
Sementara itu, terjadi deflasi pada pakaian dan alas kaki 0,91% serta informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,05%. Secara month to month (m-to-m) provinsi ini mengalami deflasi 0,26%, sedangkan secara year to date (y-to-d) hingga September 2025 tercatat inflasi 3,26%.*