BPS Catatkan Nilai Tukar Petani di Sultra Alami Penurunan
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, Transportasi, Luas Panen dan Produksi Padi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Jum’at 1 November 2024.
“NTP Sulawesi Tenggara pada Oktober 2024 tercatat 114,21 atau mengalami penurunan sebesar 2,07 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 116,62,” ujarnya.
Sambungnya Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ungkapnya.
Lanjutnya Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara bulan Oktober 2024 turun 2,07 persen dari 116,62 menjadi 114,21. Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 2,03 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,04 persen.
NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 96,86; Subsektor Hortikultura (NTPH) 105,20; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 130,94; Subsektor Peternakan (NTPT) 106,34 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 99,28.
“Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 120,70 atau naik sebesar 0,33 persen dari bulan sebelumnya sebesar 120,30,” pungkasnya.*