BPS: Sultra Inflasi 0,71 Persen, Tertinggi Kolaka 1,66 Persen
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, Transportasi, Luas Panen dan Produksi Padi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Jum’at 1 November 2024.
“Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,94,” katanya.
Sambungnya inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebesar 1,66 persen dengan IHK sebesar 106,80 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,71 persen dengan IHK sebesar 105,67.
“Kabupaten Konawe tercatat mengalami deflasi y-on-y sedalam 0,63 persen dengan IHK sebesar 105,54,” tambahnya.
Lanjutnya inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
“Yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen; kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,45 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,51 persen,” bebernya.
Kemudian pihaknya menuturkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,70 persen.
“Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,17 persen dan Inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,46 persen,” pungkasnya.*