Hadiri Pembukaan Retret Pemkot Kendari, Wagub Sultra Dorong Refleksi Kepemimpinan dan Penguatan Visi Pembangunan

KENDARIKINI.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, menghadiri sekaligus memberikan materi pada kegiatan pembukaan Retret Pemerintah Kota Kendari Tahun 2025 yang berlangsung di Kebun Raya Kendari, Jumat, 1 Agustus 2025.

Kegiatan retret ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan retret merupakan bagian dari upaya membentuk kepemimpinan yang lebih reflektif, solid, dan visioner di jajaran Pemerintah Kota Kendari. Retret yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025 ini diikuti oleh 63 pejabat lingkup Pemkot Kendari yang terdiri atas Staf Ahli (3 orang), Asisten (3 orang), Kepala OPD (30 orang), Kepala Bagian (14 orang), dan Camat (11 orang).

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri RI, Sugeng Hariyono; Wali Kota Kendari; Sekda Kota Kendari; jajaran Forkopimda Kota Kendari; Kepala Perwakilan BI dan BPK Provinsi Sultra; Kepala Kemenag Kota Kendari; serta sejumlah pejabat penting lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari menyampaikan rasa bangga atas kehadiran langsung Kepala BPSDM Kemendagri yang mewakili Menteri Dalam Negeri RI. Ia mengungkapkan bahwa retret ini bertujuan untuk memperdalam semangat pengabdian, mengingat kembali arah perjalanan pembangunan daerah, dan menanamkan nilai-nilai integritas serta tanggung jawab di lingkungan birokrasi Pemkot Kendari.

“Retret ini bukan sekadar kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis. Ini adalah momentum untuk merefleksi diri, menyatukan tekad dan langkah, serta meneguhkan kembali komitmen kita sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Kita ingin melahirkan pengabdi yang inovatif, berintegritas, dan menjadi teladan,” ujar Wali Kota Kendari.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kemendagri RI, Sugeng Hariyono, menyampaikan bahwa pelaksanaan retret oleh Pemerintah Kota Kendari merupakan yang pertama untuk tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan salam dan apresiasi dari Menteri Dalam Negeri kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kota Kendari atas inisiatif luar biasa tersebut.

“Retret adalah momen untuk keluar dari rutinitas, merenung, berkontemplasi, dan memperkuat kebersamaan dalam mencapai visi dan tujuan organisasi. Sebelumnya, retret diikuti oleh seluruh kepala daerah tingkat provinsi di Indonesia. Kali ini, Kota Kendari menjadi yang pertama dari tingkat kabupaten/kota, dan ini patut diapresiasi,” ungkap Sugeng.

Sugeng juga menyinggung pentingnya dokumen perencanaan pembangunan daerah, seperti RPJMD dan Renstra OPD, dalam merumuskan arah pembangunan. Ia menyebut bahwa batas penetapan RPJMD adalah 20 Agustus 2025, enam bulan sejak pelantikan kepala daerah sesuai dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014.

Disampaikannya pula bahwa indikator pembangunan Kota Kendari menunjukkan modal yang sangat kuat, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi keempat nasional dengan skor 85,3, serta tingkat inflasi year-on-year pada bulan Juni 2025 yang rendah di angka 1,57%. Dua indikator ini menjadi dasar optimisme bahwa Kota Kendari memiliki potensi besar untuk mewujudkan visinya sebagai kota layak huni, maju, berdaya saing, adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

“Jadi Insya Allah, ini sekaligus saya sampaikan kepada Pak Wakil Gubernur dan Ibu Wali Kota, bahwa akan segera dilaksanakan Retret Nasional bagi para Sekda. Ini merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden kepada Bapak Menteri Dalam Negeri, setelah menyaksikan secara langsung kemanfaatan yang luar biasa dari pelaksanaan Retret Gelombang Pertama dan Kedua yang telah diikuti oleh para kepala daerah dan wakilnya,” ujar Sugeng Hariyono.

Sugeng menjelaskan bahwa Retret Gelombang Pertama dilaksanakan tak lama setelah pelantikan kepala daerah pada 20 Februari 2025. Esok harinya, pada tanggal 21 Februari 2025, para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota langsung mengikuti retret di Akmil Magelang, disusul oleh para Wakil Kepala Daerah pada tanggal 26 Februari. Total sebanyak 983 orang kepala daerah dan wakil kepala daerah mengikuti retret gelombang pertama ini. Sementara Retret Gelombang Kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2025 dan diikuti oleh 86 kepala daerah dan wakilnya.

Menurut Sugeng, pelaksanaan retret tersebut tidak hanya menghadirkan materi dari jajaran internal Kemendagri, tetapi juga diisi langsung oleh Presiden Republik Indonesia, mantan Presiden, serta para pejabat tinggi negara lainnya.

“Para peserta retret di Magelang mendapatkan pengarahan langsung dari Bapak Presiden, termasuk juga mantan Presiden Pak SBY, Wakil Presiden Pak Gibran, serta para Menko, Menteri, dan pimpinan lembaga seperti BPK, BPKP, dan KPK. Arahan mereka sangat luar biasa dan menyentuh hal-hal mendasar tentang arah pembangunan bangsa,” terangnya.

Melanjutkan keberhasilan dua gelombang retret tersebut, Presiden RI kemudian memerintahkan langsung agar retret juga dilakukan untuk jajaran Sekretaris Daerah, mengingat peran strategis Sekda sebagai penggerak utama mesin birokrasi dan koordinator seluruh perangkat daerah dalam mengimplementasikan visi dan misi kepala daerah.

“Retret bagi para Sekda ini penting untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tugas, fungsi, dan sinergi lintas sektor. Sekda itu adalah tulang punggung birokrasi daerah. Maka, mereka perlu diberikan ruang untuk merefleksi, memperkuat kepemimpinan, dan membangun jaringan kerja yang solid,” tegasnya

Lokasi retret Sekda se-Indonesia direncanakan tetap di tempat yang sama dengan Retret Gelombang Pertama, yaitu di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Nantinya, retret ini juga akan menghadirkan arahan langsung dari Presiden dan para pejabat tinggi negara, sebagaimana pola yang sudah diterapkan sebelumnya.

Sugeng juga menambahkan bahwa pelaksanaan retret ini merupakan bagian dari pendekatan baru dalam pembinaan birokrasi pemerintahan daerah, yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis dan administratif, tetapi juga mendorong perubahan pola pikir, pembentukan karakter kepemimpinan, dan peningkatan motivasi pengabdian.

Lebih lanjut, Sugeng menegaskan bahwa evaluasi kinerja kepala daerah dan perangkatnya kini telah memiliki dasar hukum yang kuat, yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) terbaru, yang akan menjadi instrumen penilaian atas implementasi program strategis nasional dan proyek strategis nasional oleh daerah.

“Saat ini sudah ada Permendagri yang akan menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Kinerja mereka dalam menyukseskan program dan proyek strategis nasional akan dinilai secara terukur, dan Kemendagri bersama lembaga pengawasan lainnya akan terus memantau,” jelasnya.

Dalam sesi pemaparan materi, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam membangun sistem kepemimpinan yang transformatif. Ia memuji Pemerintah Kota Kendari sebagai pionir yang menginisiasi retret, dan menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal dalam menciptakan sistem kepemimpinan baru di birokrasi.

“Retret ini adalah cara cerdas untuk men-reset cara berpikir birokrasi. Ini bagian dari upaya membangun ulang sistem kepemimpinan yang tidak hanya mengatur, tapi juga menginspirasi. Seorang pemimpin tidak cukup hanya pandai mengelola, tapi harus bisa membangun teamwork dan memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan bersama,” ujar Hugua.

Ia juga menyoroti pentingnya memahami arah perjalanan pembangunan daerah. “Kalau kita tidak tahu arah perjalanan, kita kehilangan tujuan. Tapi kalau kita tahu arah, maka insyaallah kita akan sampai,” tegasnya.

Dalam sesi interaktif, Wagub Sultra mengajak para peserta retret untuk berdiskusi tentang esensi kepemimpinan. Ia menggali pendapat para peserta mengenai perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan serta bagaimana seorang pemimpin harus mampu menginspirasi dan mengarahkan organisasi secara berkelanjutan.

“Yang dilakukan Ibu Wali hari ini adalah menciptakan sistem kepemimpinan baru Maka para peserta yang hadir di sini adalah pemimpin-pemimpin potensial yang sedang ditempa untuk berpikir lebih luas, lebih strategis, dan lebih relevan dengan tantangan ke depan,” ungkapnya.

Retret selama tiga hari ini mengusung semangat meninggalkan rutinitas untuk menyatukan visi, memperkuat kekompakan internal, serta mendorong peningkatan integritas dan loyalitas terhadap visi-misi daerah.

Retret Pemerintah Kota Kendari tahun 2025 ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tapi juga komitmen bersama menuju pemerintahan yang lebih efektif, adaptif, dan humanis, dengan harapan besar mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.*



Kendari Kini bisa diakses melalui saluran Google News atau Google Berita pada link ini.

👇

Saluran Google News Kendarikini.com



Berita Terkait