Nilai Ekspor Impor di Sultra Alami Penurunan
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, dan Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis 2 Mei 2024.
Ia mengatakan Sulawesi Tenggara dengan segala potensi Sumber Daya Alam mempunyai peluang dalam perdagangan luar negeri yang tercermin dalam statistik ekspor. Data Statistik Ekspor diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea dan Cukai.
“Komoditi yang selama ini menjadi andalan Sulawesi Tenggara antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut, sedangkan negara tujuan ekspor tersebar di benua Asia hingga Amerika,” katanya.
Lanjutnya Nilai ekspor Sulawesi Tenggara Maret 2024 mencapai US$285,20 juta atau turun 3,55 persen dibanding ekspor Februari 2024 yang tercatat US$295,70 juta. Sejalan dengan itu, volume ekspor Maret 2024 tercatat 220,02 ribu ton atau turun 5,17 persen dibanding volume ekspor Februari 2024 yang tercatat 232,00 ribu ton.
“Nilai impor Sulawesi Tenggara Maret 2024 mencapai US$182,18 juta, turun 19,03 persen dibandingkan Februari 2024 atau turun 28,66 persen dibandingkan Maret 2023. Dan Volume impor Maret 2024 senilai 604,24 ribu ton, naik 33,00 persen dibandingkan Februari 2024 atau naik 8,86 persen dibandingkan Maret 2023,” ungkapnya.
Sambungnya penurunan nilai impor golongan barang terbesar Maret 2024 dibandingkan Februari 2024 adalah besi dan baja sebesar US$14,16 juta (turun 24,46 persen).*