BPS: Inflasi Sultra Capai 2,57 Persen, Tertinggi di Kota Bau-bau
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, dan Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (03/06/2024). Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
“Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,89. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau sebesar 2,96 persen dengan IHK sebesar 106,96 dan terendah terjadi di Kabupaten Konawe sebesar 2,44 persen dengan IHK sebesar 107,82,” katanya melalui keterangan resminya yang dikutip dari laman resmi BPS Sultra.
Lanjutnya inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen; kelompok transportasi sebesar 1,30 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,40 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,25 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,83 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,81 persen,” ungkapnya.
Sambungnya Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami Inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,10 persen dan Inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,37 persen.*