Nilai Tukar Petani di Sultra Bulan Mei Alami Penurunan
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, dan Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (03/06/2024).
“Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” jelasnya.
Sambungnya Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara bulan Mei 2024 turun 2,12 persen dari 116,66 menjadi 114,18. Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 2,32 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,20 persen.
“NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 96,51; Subsektor Hortikultura (NTPH) 117,43; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 129,40; Subsektor Peternakan (NTPT) 107,00 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 98,26. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 116,71 atau turun sebesar 0,06 persen dari bulan sebelumnya sebesar 116,79,” ungkapnya.
Lanjutnya pada Mei 2024 terjadi penrunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi Tenggara sebesar 0,25 persen yang salah satu penyebabnya didominasi oleh penurunan nilai indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.*