BPS: Sultra Inflasi 3,26 Persen, Tertinggi di Kota Bau-bau dan Kolaka

KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, Nilai Tukar Petani, Ekspor dan Impor, Transportasi, Perkembangan Pariwisata serta Luas Panen dan Produksi Padi.

Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Kurniawan, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin 3 November 2025.

“Pada Oktober 2025, Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami inflasi y-on-y sebesar 3,26% dengan IHK sebesar 109,39,” katanya.

Lanjutnya inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau dan Kabupaten Kolaka masing-masing 3,96% (IHK 110,37 dan 111,03), sedangkan terendah di Kota Kendari sebesar 2,87% (IHK 108,70).

“Kenaikan inflasi dipicu oleh meningkatnya harga pada kelompok pengeluaran: makanan, minuman & tembakau (5,69%), perumahan, air, listrik & bahan bakar (0,96%), perlengkapan rumah tangga (0,18%), kesehatan (2,33%), transportasi (1,66%), rekreasi & budaya (0,43%), pendidikan (5,07%), restoran (2,32%), serta perawatan pribadi & jasa lainnya (8,52%),” ungkapnya.

Sementara itu, dua kelompok mengalami deflasi, yaitu pakaian & alas kaki (-0,76%) serta informasi, komunikasi & jasa keuangan (-0,09%).

“Secara m-to-m, Sulawesi Tenggara mencatat deflasi 0,58%, dan inflasi y-to-d sebesar 2,66%,” pungkasnya.*

Berita Terkait