Wagub Sultra Duga Ada Keterlibatan Ordal di Insiden Kemalingan 1460 Obat Fentanyl RSUD Bahteramas

KENDARIKINI.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, menduga adanya keterlibatan orang dalam (ordal) pada peristiwa hilangnya ribuan obat golongan narkotika di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Rabu 9 April 2025.

Dalam peristiwa tersebut sebanyak 1460 ampul obat bius bermerek fentanyl golongan narkotika hilang di gasak pencuri.

Peristiwa ini mendapat atensi penuh dari Wakil Gubernur Sultra, Hugua. Ia sangat menyayangkan tindakan amoral yang terjadi Rumah Sakit ternama di Sultra ini.

“Oleh karenanya pemerintah provinsi (Sultra) pasti serius. Pak gubernur (Andi Sumangerukka) pasti memberi atensi tinggi, terhadap hal ini,” katanya.

Lebih lanjut, Ia akan melakukan peninjauan dilapangan dan juga melakukan pemanggilan terhadap kepala RS serta kepala dinas kesehatan.

Selain itu, sangat kuat dugaannya bahwa terdapat orang dalam dibalik peristiwa ini. Sebab menurut Hugua, apabila pelaku adalah orang dari luar mustahil mampu mengetahui tempat penyimpanan obat-obat tersebut.

“Mungkin ada terlibat orang dalam bisa aja tetapi yang menentukan itu polisi, pihak APH. kami hanya menduga-duga aja,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Humas RSUD Bahteramas Titi Rahmatia menjelaskan peristiwa yang serupa telah terjadi sebanyak tiga kali di RSUD Bahteramas dan telah diadukan ke pihak kepolisian.

“Jadi berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa ini kejadian untuk yang 3 April (2025) itu ketiga kali,” jelasnya.

Sambungnya, pada peristiwa pertama tidak ada obat yang hilang. Hanya saja, pelaku berhasil merusak pintu penyimpanan obat.

Pada peristiwa kedua terjadi pada 26 Maret 2025 lalu, saat itu RS kehilangan obat golongan narkotika jenis fentanex sebanyak 650 ampul yang di simpan di gudang logistik farmasi RSUD Bahteramas dan juga telah dilaporkan ke Polsek Baruga.

Terakhir, terjadi pada 3 April 2025 lalu. Kali ini pihak RS kehilangan sebanyak 1.460 ampul obat dengan jenis yang sama yakni fentanex

“Jadi totalnya 2100-an lebih (obat golongan narkotika jenis fentanex yang hilang),” pungkasnya.

Untuk diketahui, kasus tersebut tengah diselidiki pihak Polresta Kendari. Sejauh ini pihak kepolisian telah memeriksa 2 saksi serta telah menerima rekaman CCTV pelaku dalam menjalankan aksinya.(Amin)*



Kendari Kini bisa diakses melalui saluran Google News atau Google Berita pada link ini.

👇

Saluran Google News Kendarikini.com



Berita Terkait