Ini Penjelasan KONI Sultra Soal Atlet Softball PON XXI
KENDARIKINI.COM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) angkat bicara terkait minimnya perhatian terhadap atlet softball pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.
Isu ini muncul di media sosial setelah sejumlah atlet softball PON XXI mengeluhkan kurangnya perhatian dari pihak KONI Sultra dan Pemerintah Provinsi Sultra, serta janji bonus yang belum terealisasi.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum KONI Sultra, Elvis Basri Uno, dalam klarifikasinya mengatakan, bahwa KONI telah melakukan langkah-langkah administratif untuk mendukung cabang olahraga (cabor) softball.
Termasuk, lanjut dia, pengiriman surat-surat administratif dan undangan untuk silaturahmi serta pertemuan, langkah ini bertujuan untuk menyatukan gagasan dan membahas pengembangan olahraga lainnya.
“Terkait dengan informasi yang berkembang, KONI sudah melakukan langkah-langkah administratif. Surat-menyurat sudah dilayangkan kepada cabor softball, dan undangan untuk melakukan silaturahmi juga telah disampaikan. Kami berusaha untuk menyatukan gagasan terkait olahraga lainnya,” katanya pada Selasa (10/12/2024) di Kantor Koni.
Menurutnya, semua administrasi yang dijalankan oleh KONI Sultra telah diselesaikan dengan baik, secara administratif, KONI telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan aturan organisasi.
“Semua bukti dan administrasi yang kami jalankan sudah selesai, secara administratif, KONI telah menyelenggarakan tugas-tugas yang sangat penting dan sesuai dengan fungsinya,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pihak KONI menginginkan informasi dan administrasi yang matang dari setiap ketua cabor dan diharapkan memiliki kepemimpinan yang kuat untuk membimbing para atlet.
“Kami menginginkan satu penerimaan informasi dan administrasi yang dewasa dari setiap ketua cabor, ketua cabor harus kuat dalam memimpin pengurus dan atletnya,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa KONI telah menjalankan tugasnya untuk masyarakat dan tidak ada satupun tugas yang diabaikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“KONI sudah menjalankan tugas-tugasnya. Kami ingin menegaskan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara bahwa KONI tidak melalaikan tugas sesuai dengan aturan organisasi,” bebernya
Bahkan, Ketua Umum KONI telah memberikan arahan kepada seluruh pengurus, dan KONI berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memajukan olahraga di Sultra.
“KONI sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan cabang olahraga, serta mendukung upaya KONI, kami menghargai perhatian dan apresiasi dari pemerintah,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya bersama Pemerintah dalam hal ini pj Gubernur Sulawesi Tenggara, telah berusaha maksimal dalam memenuhi kebutuhan cabang olahraga.
“Kami merasa bahwa Pemerintah Provinsi dan KONI telah bekerja maksimal, kami telah menyelesaikan tugas-tugas kami, dan kami ingin meluruskan persepsi masyarakat terkait hal ini,” tuturnya
Pihaknya juga telah menyelesaikan tugas terkait masalah prestasi dan pembinaan atlet, serta menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas.
“Tidak ada yang disembunyikan dalam KONI, Akuntabilitas kerja kami jelas, semua dana yang digunakan berasal dari pemerintah, kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara,” ucapnya.
Sementara mengenai bonus prestasi, dirinya menjelaskan bahwa KONI telah mengusulkan anggaran untuk peningkatan bonus atlet yang berhasil meraih medali di PON Aceh. KONI berharap usulan tersebut mendapatkan perhatian positif dari pemerintah.
“Terkait bonus prestasi di PON Aceh, kami sudah mengusulkan anggaran kepada pemerintah, KONI telah berusaha maksimal untuk meningkatkan bonus bagi atlet yang meraih emas, perak, dan perunggu, kami berharap usulan ini bisa dihargai oleh teman-teman cabor,” jelasnya.
Sebagai penutup, dirinya menegaskan bahwa KONI tetap akan mengawal dan memujuk pemerintah agar usulan tersebut disetujui demi kesejahteraan atlet.
“Pemerintah juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap KONI, kami berharap usulan kami tidak diubah agar atlet kita bisa senang dan bangga dengan hasil kerja keras mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Atlet softball putra dan putri Sulawesi Tenggara (Sutra) berhasil meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut).
Tim putra meraih medali perunggu, sedangkan tim putri mencatat sejarah baru dengan mempersembahkan medali emas untuk Sultra.
Hanya saja, mereka minim perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra setelah gelaran PON. Para atlet pun menyayangkan sikap Pemprov Sultra dan KONI Sultra.
Atlet softball putri bernama Deliana Palaga (22) menceritakan suka duka saat mengikuti latihan hingga meraih mimpi bersama timnya. Ada yang jauh dari orang tua, meninggalkan sekolah, dan kuliah.
Ada juga yang sakit-sakitan, merawat diri sendiri, sebab tak didampingi ayah dan ibu. Semuanya semata-mata, tak lain untuk mengharumkan nama daerah.
Pengorbanan rela mereka lakukan untuk menunjang karier di bidang softball. Bahkan kecintaan terhadap tanah kelahiran menjadi
semangat untuk terus berjuang mengharumkan nama Sultra.
“Hasilnya sangat memuaskan. Kami tim putri mendapat juara satu dan untuk pertama kali mempersembahkan emas untuk Sultra. Untuk putra, mereka sukses membawa pulang medali perunggu,” kata Deliana, Minggu (8/12/2024).
Deliana bangga dengan torehan prestasi yang mereka raih. Namun Deliana menyayangkan sikap Pemprov Sultra dan KONI Sultra yang dinilai kurang peka terhadap para atlet. Saat latihan, mereka luput perhatian, tak pernah ditemui dan diberi motivasi, bahkan minim perlengkapan dan fasilitas penunjang latihan.
“Berkat kekompakan kami semua, baik putra dan putri, ditambah lagi dukungan dan doa dari orang tua, kami tetap tegar dan semangat, hingga sukses mengibarkan bendera kemenangan untuk Sultra,” ungkapnya.*