Insiden Cekcok di Jalur Trans Sulawesi Oheo Konut, Pengguna Jasa Pincara dan Anggota Komcad Sepakat Berdamai

KENDARIKINI.COM – Sebelumnya viral video salah satu sopir pengguna jasa pincara dan anggota Komcad terlibat cekcok di Jalur Trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konut pada Jum’at 11 April 2025.
Terbaru kedua belah pihak telah sepakat berdama, hal tersebut dibenarkan Dandim 1430 Konut Letkol Arh Pramono yang dihubungi via pesan WhatsApp.
“Iya, sudah damai,” ujarnya.
“Status dia tetap komcad (Dedi pria berpakaian Loreng yang cekcok dengan sopir,” tambahnya.
Lanjutnya bahwa kedua belah pihak menyatakan siap melaksanakan perdamaian tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Sopir juga bersedia melakukan permohonan maaf secara langsung dan permohonan maaf kepada pihak TNI AD yang merasa dirugikan,” ungkapnya.
Sambungnya kedua belah pihak sepakat tidak akan melakukan penuntutan baik pidana maupun perdata.
“Kemudian kedua belah pihak juga membuat surat pernyataan perdamaian kedua belah pihak dan permohonan maaf atas beredarnya vidio viral di lokasi banjir,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakam sebelumnya beredar dua video masing-masing berdurasi 2 Menit 11 Detik dan 1 Menit 30 Detik yang menggambarkan cekcok antara pengguna jasa pincara di Jalur Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konut dengan pria berpakaian Loreng pada Jum’at 11 April 2025.
Dalam video tersebut pengguna jasa pincara terlihat meluapkan kekecewaannya terhadap pria berpakaian Loreng.
Dalam video 2 tersebut terlihat kedua belah pihak terlibat cekcok.
Terkait hal tersebut Danrem 143 Halu Oleo Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto perihal insiden tersebut pihaknya mengatakan bahwa pihaknya mengarah untuk mengecek ke Dandim 1430 Konut Letkol Arh Pramono.
“Coba di cek ke dandim itu tentara atau bukan, Kalo tentara gak mungkin seperti seperti itu dan pasti saya akan proses,” katanya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp Sabtu 12 April 2025.
Terkait insiden tersebut pihaknya juga telah memberitahukan ke Polisi Militer (PM).
“Saya sudah perintahkan PM untuk turun ke lapangan,” ungkapnya.
Terkait insiden tersebut, Dandim 1430 Konut Letkol Arh Pramono yang dihubungi via telepon WhatsApp mengatakan bahwa pria yang berpakaian loreng dalam video tersebut merupakan anggota Komponen Cadangan (Komcad).
“Itu sebenarnya bukan anggota TNI itu, itu anggota Komcad,” katanya.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa sesuau surat perintah (Sprin) tak ada melibatkan Komcad.
“Sebenarnya sesuai dengan Sprin tidak ada memperbantukan Komcad, itu inisiatif dari Babinsa ngajak dia, makanya dia ada di lokasi,” ungkapnya.
Lanjutnya pihaknya menjelaskan bahwa insiden tersebut berawal dari pengguna jasa pincara yang kendaraannya menghalangi kendaraan lainnya yang hendak menggunakan jasa pincara.
“Kalau menurut informasi dari Kades, kendaraan ini menghalangi posisi kendaraan yang mau naik dan turun dari pincara, karena banyak komplain dari masyarakat, dicari-cari pemiliknya tidak ada, terus Komcad ini mencari pemilik kendaraan itu,” jelasnya.
“Dikempesin atau tidak, nggak tahu sih, tapi menurut informasi tidak dikempesin, videonya kok sampai viral,” tambahnya.
Pihaknya juga menuturkan bahwa anggota Komcad tersebut atas nama Dedi.
“Sudah terdata, Sudah jadi anggota Komcad sebelumnya saya jadi Dandim, Dedi kalau tidak salah,” tuturnya.
“Sebenarnya pergerakan anggota Komcad atas permintaan, mereka kan bukan Militer resmi, mereka hanya dilibatkan pada saat upacara,” tambahnya lagi.
Pihaknya juga telah memanggil anggota Komcad tersebut, dan telah meminta keterangan.
“Kesannya ini kan anggota TNI, arogan, ini kan bukan anggota TNI, itu anggota Komcad kita juga sudah minta ke sopir jangan di blow up kemana-mana,” ujarnya.
“Komcad tersebut juga sudah dimintai keterangan, dipanggil ke Kodim, dimintai keterangan, diperintah atau bagaimana, ternyata tidak ada perintah dan hanya inisiatif, dia minta maaf atas insiden tersebut,” ungkapnya.
Lanjutnya, bahwa terbaru kedua belah pihak sementara dilakukan upaya damai.
“Keduanya mengaku salah dan akan didamaikan di Kendari, mau buat klarifikasi juga,” pungkasnya.*