Buka Rakor FKUB, Kakanwil Kemenag Sultra: Momen Strategis, Memperkuat Peran
KENDARIKINI.COM – Kakanwil Kemenag Prov. Sultra H. Muhamad Saleh membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Sultra tahun 2024, berlangsung di Hotel Sahid Azizah Syariah Kendari, Kamis (12/12/2024).
Hadir Secara virtual zoom membawakan materi, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI, H. M. Adib Abdushomad.
Turut hadir Kepala Badan Kesbangpol Sultra, Kapolda Sultra, Ketua dan Pengurus FKUB Sultra, Kepala Kantor Kemenag Kab./Kota se Sultra, Kepala Badan Kesbangpol Kab./Kota se Sultra, Ketua FKUB Kab./Kota se Sultra serta tamu undangan lainnya.
Kakanwil menyebut, Kegiatan Rakorda tersebut merupakan momentum strategis untuk memperkuat peran FKUB sebagai garda terdepan dalam menjaga dan merawat kerukunan umat beragama, khususnya di wilayah Sultra.
Dikatakannya, sebagai sebuah forum yang mewakili keberagaman agama, FKUB diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam mendorong harmoni, toleransi dan inklusivitas di tengah masyarakat.
“Kerukunan umat beragama adalah fondasi penting dalam menjaga persatuan bangsa. Sulawesi Tenggara dikenal sebagai wilayah yang kaya dengan keberagaman, baik dari sisi suku, budaya, maupun agama. Keberagaman ini adalah anugerah yang harus kita syukuri dan pelihara bersama. Namun, di tengah tantangan globalisasi dan era digital, kita dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk potensi gesekan antar kelompok masyarakat,” jelas Saleh.
Muhamad Saleh menyatakan, tugas Kementerian Agama bukan untuk menyatukan umat, tapi bagaimana memberikan pembelajaran terhadap umat agar bisa hidup berdampingan dengan perbedaan yang ada.
Saleh menambahkan, sebagai mitra kerja Kementerian Agama, FKUB memiliki peran penting dalam mendukung visi dan misi Kementerian Agama, khususnya dalam menciptakan kehidupan beragama yang rukun dan harmonis. Untuk itu, dirinya mengapresiasi upaya FKUB dalam mengedukasi masyarakat melalui dialog antar agama, seminar dan program lainnya. Saleh berharap, Rakorda ini dapat menghasilkan program-program strategis yang mampu menjawab berbagai tantangan kerukunan ke depan.
“Mari kita jadikan forum ini sebagai wadah untuk bertukar pikiran, merumuskan solusi dan memperkuat sinergi demi membangun Sulawesi Tenggara yang lebih damai dan sejahtera,” pungkasnya.*