Gubernur Sultra Sambut Baik Penandatanganan MoU RSJPDO dengan BPJS Kesehatan Kendari

KENDARIKINI.COM – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar acara pendatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kendari dengan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo Kendari, Jum’at, 21 November 2025.
Acara ini bertempat di pelataran RSJPDO Oputa Yi Koo Kendari di Jalan Dr. Sam Ratulangi Nomor 151, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sultra.
Dalam acara tersebut turut hadir anggota FORKOPIMDA lingkup wilayah Pemerintahan Provinsi se-Sultra, organisasi profesi kesehatan se-Sultra, tokoh masyarakat se-Sultra, dan tokoh agama se-Sultra.
Mengawali sambutannya, Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pendatanganan MoU tersebut.
Karena RSJPDO Kendari merupakan rumah sakit yang diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan di kawasan Indonesia timur dengan layanan unggulan jantung dan pembuluh darah, stroke, urologi, untuk memberikan pelayanan dan perhatian penuh fisiologi dan psikologi.
“Saya menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan akses bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan rumah sakit dan untuk meningkatkan jumlah kepesertaan jaminan kesehatan nasional di provinsi Sultra,” ucap Andi Sumangerukka, pada hari Jum’at, 21 November 2025 di pelataran RSJPDO Kendari.
Karena itu Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, segera mempersiapkan tenaga medis yang berkompeten sesuai keperluan rumah sakit dengan baik.
Persiapan itu berdasarkan hasil penilaian Andi Sumangerukka setelah melaksanakan kunjungan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Chatlab, OK, VIP/VVIP Lt 5 RSJPDO Oputa Yi Koo Kendari sebelum acara pendatanganan MoU.
“Artinya rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan. Karena itu tenaga medis harus kita siapkan dengan baik,” ujarnya.
Andi Sumangerukka, juga dalam sambutannya memerintahkan Direktur RSJPDO Kendari untuk melakukan persiapan pendataan BPJS Kesehatan bagi masyarakat di Sultra.
Persiapan ini dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas agar supaya menjadi rumah sakit yang bisa dibanggakan di wilayah timur Indonesia.
Kesiapan pendataan BPJS kesehatan bagi masyarakat di Sultra penting dilakukan untuk menghadapi konsekuensi teknis ketika pelayanan kesehatan dibuka untuk umum dalam kegiatan rumah sakit.
“Harapan saya jadilah betul-betul rumah sakit yang bisa dibanggakan. Maka sejak awal dan sedini mungkin lakukan kegiatan dan atur sesuai SOP mengaju pada profesional sehingga pada saatnya nanti tidak menjadi kendala-kendala teknis dikemudian hari,” pungkasnya.(Faldi)*













