Kisah Polisi yang Jadi Guru Ngaji di Konsel
KENDARIKINI.COM – Siang mengabdi di Bumi, Malam mengabdi di Langit, begitulah kira-kira kiasan yang tepat untuk menggambarkan sosok personel Polri yang satu ini, ditengah kesibukannya sebagai personel Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Aipda La Onta Rahafa tak hanya bertugas menjaga keamanan. Ia juga mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) Al-Hidayah di Dusun Desa Laikaaha, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.
LPQ Al-Hidayah kini menjadi rumah belajar bagi 82 anak santri. Jumlah tersebut sebelumnya mencapai sekitar 100 santri, namun sebagian telah menyelesaikan pembelajaran, berpindah tempat, atau berhenti mengaji. Di lembaga ini, para santri diajarkan dasar-dasar huruf hijaiyah melalui metode Iqro, hafalan ayat suci Alquran, serta belajar menulis huruf Arab. Kegiatan keagamaan lain seperti majelis ta’lim sholawatan, pembacaan Yasin setiap Jumat, hingga program Jumat Berkah berupa sedekah makanan juga menjadi bagian dari rutinitas santri.
Aipda La Onta Rahafa menjelaskan motivasinya mendirikan LPQ ini. “Saya ingin bisa bermanfaat untuk masyarakat, sekaligus menyiapkan bekal untuk akhirat. Mengajarkan ilmu agama dengan niat ikhlas karena Allah adalah bagian dari amal jariyah, yang insyaAllah pahalanya terus mengalir. Selain itu, saya ingin mengabdikan diri saya tidak hanya untuk institusi Polri, tetapi juga untuk masyarakat di sekitar saya,” tuturnya, Sabtu 14 Desember 2024.
Dedikasi Aipda La Onta Rahafa menunjukkan wajah lain dari seorang anggota Polri yang tak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat dalam mengajarkan nilai-nilai keagamaan. Kehadiran LPQ Al-Hidayah menjadi bukti nyata bagaimana peran aktif seorang polisi dapat memberikan manfaat luas, terutama dalam membangun generasi muda yang beriman dan berakhlak mulia.*