BPS Sultra: Tingkat Kemiskinan di Sultra Meningkat
Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait salah satunya Profil Kemiskinan Sulawesi Tenggara Maret 2023.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mengatakan Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 11,43 persen, naik 0,16 persen poin terhadap September 2022 dan naik 0,26 persen poin terhadap Maret 2022.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 321,53 ribu orang, naik 6,79 ribu orang terhadap September 2022 dan naik 11,74 ribu orang terhadap Maret 2022,” katanya melalui keterangan resminya.
Ia menambahkan Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 7,22 persen, naik menjadi 7,40 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 13,60 persen naik menjadi 13,94 persen pada Maret 2023.
“Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan naik sebanyak 6,18 ribu orang (dari 73,71 ribu orang pada September 2022 menjadi 79,89 ribu orang pada Maret 2023). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 0,60 ribu orang (dari 241,04 ribu orang pada September 2022 menjadi 241,64 ribu orang pada Maret 2023),” ungkapnya.
Lanjutnya Garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 443.980,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 333.797,- (75,18 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 110.183,- (24,82 persen).
“Pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tenggara memiliki 5,63 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.499.607,-/rumah tangga miskin/bulan,” pungkasnya.*