MW Forhati Sultra Gelar Dialog Keperempuanan, Presidium KAHMI, Endang : Perempuan Subjek Utuh

KENDARIKINI.COM – Majelis Wilayah (MW) Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar webinar Respritualistas Perempuan : Timbangan Agama dan Ideologi Pancasila pada Senin 18 Agustus 2025.

Kegiatan webinar yang dilaksanakan secara daring ini bertujuan untuk memperkuat kajian tentang peran perempuan dalam perspektif agama dan ideologi Pancasila

Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Prof. Muhammad Sabri mengatakan saat ini perempuan masih merasakan eksploitasi secara ekonomi, sosial dan politik.

Pada catatan histori masa lalu, perempuan menempati posisi yang rendah. Hal ini terlihat dari paham patriarki yang sangat kental kala itu dengan membawa semboyan dapur, sumur dan kasur.

“Pemahaman dapur, kasur dan sumur ini sebenarnya sangat menghina posisi perempuan,” katanya.

Lanjut, kata dia, narasi dapur, kasur dan sumur ini mulai mencuat setelah masuknya gerakan invasi kolonial Belanda.

Menurut Sabri, dimasa modern yang penuh dengan keterbukaan ini, semboyan kolonial ini tak lagi berlaku. Sebagai bukti, saat ini sangat banyak perempuan menempati posisi strategis di bidang pemerintah.

Sementara Koordinator Presidium MW KAHMI Sultra, Muhammad Endang menerangkan dalam konsep teologi peran manusia tidak diukur berdasarkan gender.

“Dalam Al Quran misalnya perempuan dan laki-laki posisinya sama tidak dibedakan dari jenis kelamin. Melainkan ditentukan masing-masing amal dan ikan dari kita,” ujarnya.

Selain itu, perempuan juga tidak dipandang sebagai objek domestik melainkan subjek yang utuh dalam kehidupan sosial.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sultra ini menambahkan dilingkungan domestik perempuan memiliki peran sentral dalam memberikan pencerahan secara intelektual dan nilai moral untuk generasi.

“Perempuan bertindak sebagai madrasah pertama dan pendidik generasi,” pungkasnya.(Amin)*

Berita Terkait