Mahasiswa KKN FPt UHO Buka Pelatihan Pupuk Organik, Dukung Peternakan dan Pertanian Berkelanjutan

KENDARIKINI.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Peternakan (FPt) Universitas Halu Oleo (UHO) gelar pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses ternak dan penanaman hijauan makanan ternak di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Baruga, Kota Kendari, Selasa 23 September 2025.

Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan upaya mendukung pertanian serta peternakan berkelanjutan.

Selain itu, kegiatan ini menghadirkan dua pemateri ahli, yaitu Prof. Dr. Ir. Amrullah Pagala, S.Pt., M.Si yang memberikan pelatihan tentang pemanfaatan feses ternak sebagai pupuk organik, dan Dr. La Malesi, S.Pt., M.Si yang membawakan materi mengenai teknik budidaya hijauan makanan ternak (HMT) serta pengenalan berbagai jenis rumput unggulan.

Dosen FPt UHO Prof. Ambrulah Pagala menjelaskan bahwa limbah peternakan, khususnya feses, selama ini dianggap sebagai bahan buangan yang mengganggu lingkungan. Namun, dengan pengolahan yang tepat melalui proses fermentasi, feses ternak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bernilai tinggi.

“Feses ternak mengandung unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Jika difermentasi dengan benar, dapat menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan membantu mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia,” kata Prof. Amrulah.

Disaat yang sama, Dr. La malesi, ahli di bidang hijauan makanan ternak, memberikan pelatihan langsung kepada masyarakat tentang cara menanam dan memelihara hijauan seperti rumput odot, rumput gajah, dan seteria, dan sejenisnya. Ia juga menjelaskan manfaat masing-masing jenis rumput serta potensi produksinya untuk pakan ternak.

“Hijauan makanan ternak merupakan kunci utama dalam menunjang produktivitas ternak. Kami ingin masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam rumput berkualitas sebagai sumber pakan yang murah dan bergizi,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) Kevin, yang menjelaskan bahwa lokasi BPP Baruga dipilih sebagai lahan percontohan agar masyarakat bisa langsung melihat praktik nyata dari proses penanaman hijauan dan pembuatan pupuk.

“Kami berharap masyarakat bisa meniru dan mengembangkan sendiri di rumah masing-masing. Ini adalah bentuk sinergi antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat,” ungkapnya.

Kevin menerangkan kegiatan ini mendapat respon positif dari warga sekitar dan petani binaan BPP Baruga yang hadir. Warga sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dari teori hingga praktik langsung di lapangan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam penyediaan pakan ternak serta mampu mengelola limbah peternakan menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.(Amin)*

Berita Terkait