
Perempuan itu beta panggil mama
Tanpa pemanis
Perempuan bunga pala
Harapan beta
Waktu masih pagi
Beta ingat
Daun pandang masih harum
Sajadah baru dilipat
Mama tampak sibuk
Dengan seragam kusut
Tanpa aba-aba
Hilang dibalik pohon sagu
Kala petang tunggu di pintu dapur
Dimana ia hilang
Disitu ia datang
Di atas kepala penuh hasil hutan
Mari makan
Suara rutin setiap malam
Setelah mama bakar cinta
Lalu hidangkan di meja
Malam kian larut
Beta ingin melihat mimpinya
Menyelinap diam-diam
Ada apa disana?
Tidur, besok adalah kekuatan, pesannya
Beta tahu ini pelajaran hidup
Tidak ada di buku
Tidak ditulis di papan
Panduannya langit yang terbentang
Ia baca
Tanpa suara
Ia merasa
Perempuan itu murid semesta
Gelar tertingginya melayani
Dari harum
Sampai ranum
Dia tidak pernah menagis
Barangkali pernah
Tapi tak ada yang melihat
Bagaiama bisa sekuat itu?
Mimpi memberi kekuatan, katanya.
Beta ingin tahu mimpinya
Menyelinap diam-diam
Ada apa disana?
Tidak ada siapa-siapa
Selain beta
Sekarang beta tahu
Mimpinya itu beta.
(Puisi ini dipersembahkan oleh Risno Ibrahim untuk ulang tahun ibunya yang ke-65, Kamis 21 Mei 2020)