Upaya PT Vale Dorong Daya Saing Tenaga Kerja Lokal

KENDARIKINI.COM — Sebagai perusahaan yang hadir dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan lebih baik, PT Vale Indoensia Tbk (PT Vale) berkomitmen untuk turut berkontribusi pada penguatan angkatan tenaga kerja lokal.
Indonesia tengah menapaki agenda besar untuk mencapai Asta Cita, visi pembangunan nasional yang menargetkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Salah satu pilar penting dari agenda tersebut adalah peningkatan kompetensi tenaga kerja agar mampu menjawab tuntutan industri di era hilirisasi mineral dan transisi energi.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan adanya tantangan besar: melimpahnya peluang kerja dari ekspansi industri belum tentu dapat terserap maksimal oleh masyarakat lokal bila tidak diiringi keterampilan dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan. Hal inilah yang mendorong hadirnya program kolaboratif antara PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, dan Politeknik Sorowako (Poliwako).
Sebagai wujud nyata komitmen bersama, ketiga pihak menggagas Vocational Short-Term Training (VST) dengan fokus pada tiga bidang utama yang paling relevan dengan kebutuhan industri saat ini: Pengelasan, Kelistrikan, dan Administrasi Bisnis.
“Program ini adalah bagian dari kontribusi Vale dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil sejalan dengan proyek hilirisasi di Sorowako Limonite Ore. Kami percaya keterampilan yang relevan adalah kunci agar masyarakat lokal bisa mengambil peran strategis dalam pembangunan industri dan ekonomi daerah,” ujar Suharpiyu, Head of Sorowako Limonite Ore PT Vale.
Program ini diikuti 87 peserta yang terdiri dari 57 orang dari area pemberdayaan PT Vale dan 30 orang dari Pemda Luwu Timur. Dalam dua hingga tiga bulan ke depan, para peserta akan dibekali keterampilan praktis, sertifikat pelatihan, serta sertifikasi kompetensi agar mampu bersaing di dunia kerja.
Kepala Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Luwu Timur, Hariyadi Hamid, S.TP, menegaskan program ini merupakan bagian dari prioritas pertama Pemda dalam memperkuat daya saing SDM lokal. “Harapan kami peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, karena pelatihan berbasis kompetensi adalah kunci agar Luwu Timur mampu maju dan sejahtera,” ujarnya.
Direktur Poliwako, Harjuma, menambahkan, “Peserta tidak hanya mendapat keterampilan teknis, tapi juga dua sertifikat resmi yang akan memudahkan mereka dalam melamar pekerjaan. Ini adalah langkah konkret agar lulusan siap kerja dengan standar industri.”
Bagi Muhammad Nur Adnan, peserta asal Desa Balambano, kesempatan ini adalah pintu masa depan. “Saya optimis bidang kelistrikan sangat dibutuhkan di masa mendatang. Semoga keterampilan ini bisa menjadi bekal saya untuk bersaing, dan program seperti ini terus berlanjut untuk membuka peluang kerja bagi generasi muda,” jelasnya.*