Pekerja Tambang Asal Koltim Ditemukan Tewas Gantung Diri
KENDARIKINI.COM – Seorang pekerja tambang di salah satu perusahaan di Morowali, Sulteng ditemukan tewas di rumahnya, di Desa Wia-wia, Kecamatan Poli-polia, Kabupaten Koltim, Kamis 5 September 2024.
Kasi Humas Polres Koltim Iptu M. Rofli mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 04.30 WITA.
“Korban atas nama Komang Agus Darmawan (24), bekerja di salah satu perusahaan tambang di Morowali , Sulteng,” katanya.
Lanjutnya bahwa peristiwa tersebut diketahui saat ibu korban I Nyoman Suciati bangun tidur pada pukul 04.30 WITA, dan kemudian membuka pintu rumah melihat motor korban berada di halaman rumah selanjutnya saksi memanggil korban namun tidak ada jawaban.
“Kemudian saksi masuk rumah kembali menyampaikan bapak korban “kenapa ini anakmu datang ada motornya di halaman rumah saya panggil tidak ada jawaban”. lalu bapak korban Made Suwastika mengambil handphone untuk menghubungi korban namun handphone korban tidak aktif,” ungkapnya.
“Kemudian kedua orang tua korban mencari di sekeliling rumahnya dan di dapati korban gantung diri di bale-bale (rumah tua) yang berada di samping rumahnya, dan bapak korban lari masuk rumah mengambil sebilah parang dan langsung memotong tali agar terputus kemudian kedua orang tua korban membawanya ke Puskesmas Kecamatan Poli-Polia namun nyawa korban tidak tertolong petugas medis menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Sambungnya bahwa korban bekerja di perusahaan tambang yang berada di Kabupaten Morowali Provinsi Sulteng, sebelum korban gantung diri pada pukul 04.30 WITA siang harinya korban sempat nelpon ibunya menanyakan kabar
“Menurut keterangan saksi kakak kandung bahwa korban adiknya memiliki hutang kepada mantan pacarnya senilai Rp. 11.000.000.- (sebelas juta rupiah), dan mantan pacarnya selalu meminta uangnya kepada korban melalui pesan Whats Apps, namun korban tidak pernah menghiraukan, sehingga mantan pacarnya mengirimkan Whats Apps kepada kakaknya korban,” ungkapnya.
Lanjutnya korban pada pukul 01.30 WITA dini hari mengirimkan pesan melalui Whats Apps kepada kakak korban.
“Isi pesannya itu “saya minta maaf sama kakak, sama mama, bapak dan dadong (kakek) saya sudah tidak bisa berfikir saya pusing banyak sekali masalah saya, saya minta maaf selama ini bikin orang dirumah susah jadi beban, jujur saya cari solusi sama masalah yang ada saya memang punya masalahnya saya memang bodoh tapi saya tidak dapat solusi saya mau cerita masalah saya tidak kemana, dari awal maslah saya mau cerita sama orang dirumah tapi saya takut sama bapak saya berusaha mencari solusi supaya masalah saya yang ada selesai tapi saya tidak dapat solusi, saya binggung sekarang harus bagaimana saya sudah capek sekali kak dengan masalah yang ada terlanjur besar sekali ini rasanya jalan yang terbaik buat saya, kasih saya jalan untk saya sendiri, saya baru pulang kasih tahu saya mau menikah pacar saya sudah hamil saya binggung benar-benar binggung tidak tahu yang mana mau di ikuti saya terlanjur bikin malu dan bikin jelek nama keluarga. Biarmu saya cari jalan saya sendiri,” jelasnya.
Sementara itu keterangan dari pacarnya korban mengatakan bahwa korban tiga hari yang lalu sempat menelpon dan bilang ‘bisa tidak bantu saya carikan uang Rp.3.000.000.-(tiga juta rupiah) nanti saya cari-cari dulu namun tidak dapat” kemudian sebelum kejadian korban gantung diri pada pukul 04.30 wita, korban sempat menemui pacaranya pukul 20.00 WITA.
“Dan bilang “saya mau menikah dengan kamu dan pacar bilang iyaaa” namun korban mengatakan lagi kepada pacarnya seandainya saya pergi bagaimana dan pacarnya bilang jangan bilang begitu ingat orang tuamu kasihan orang tuamu” tidak lama betemu pacarnya korban langsung pulang,” ungkapnya.
Pihaknya juga menuturkan bahwa korban akan dikebumikan hari ini juga.
“Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka jeretan pada bagian leher dan meninggal dunia, Keluarga korban tidak keberatan atas kejadian tersebut dan Rencana korban akan dimakamkan pada hari ini juga,” pungkasnya.*