Nomor Urut Satu Ruksamin-Sjafei di Pilgub dan Visi Misi untuk Selaraskan Sultra
KENDARIKINI.COM – Usai dinobatkan sebagai pasangan nomor urut 1, ruksamin dan Syafei Kahar paparkan lima visi dan misi unggulan, Senin 23 September 2024.
Hal ini disampaikan langsung calon gubernur Sultra, yakni ruksamin pada saat sesi wawancara bersama awak media.
“Visi misinya jelas dari sekian program-program kita ada program unggulan lima,” katanya pada awak media.
Lanjut, kata dia, pertama tentunya pasangan Ruksamin- Syafei Kahar telah mempersiapkan bantuan dana desa dan kelurahan sejumlah Rp500.000.000 per tahun.
“Yang pertama insyaallah kita sudah akan siapkan yang namanya bantuan dana desa kelurahan 500 juta tiap per tahun,” kata ruksamin.
Selain itu, bakal dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk bantuan kelompok pelaku UMKM minimal 10 juta per UMKM.
Selanjutnya, pasangan dengan tagline “HARUS SELARAS” ini telah berusaha menyiapkan bantuan beasiswa gratis bagi masyarakat Sultra yang hendak melanjutkan pendidikan.
“Kita sudah siapkan dana bantuan beasiswa untuk semua mahasiswa se provinsi Sulawesi Tenggara tanpa terkecuali. Tanpa melihat status sosialnya, tanpa melihat IP nya kita akan siapkan. Karna apa, negara harus hadir mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuhnya.
Sambungnya, sebagai daerah yang memiliki potensi pertanian, pasangan Ruksamin- Syafei Kahar bakal menyediakan pupuk gratis untuk seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Kita akan siap pupuk gratis buat masyarakat petani kita. Karna selama ini untuk meningkatkan kita punya produksi pangan apa semua apalagi ada program makan siang gratis oleh bapak presiden kita nah kita harus siapkan pangannya juga,” sambungnya.
Kemudian, terakhir ruksamin menawarkan pemberian BPJS gratis pada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Pemberian BPJS gratis kepada masyarakat. Masih ada rata-rata kurang lebih baru 96 persen dalam hitungan saya bahwa yang sudah terbayarkan mereka punya BPJS. Tapi yang sekian itu selebihnya masih banyak,” tuturnya.
Ruksamin menegaskan, pemerintah harus menjamin kesehatan masyarakat serta masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang serius dari pemerintah.
“Ini yang harus kita pastikan. Jangan lagi ada masyarakat yang kemudian sakit, baru yang kemudian tidak mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Harus betul-betul pemerintah hadir untuk melindungi tumpah darah Indonesia,” pungkasnya.**