Kebakaran di TPA Puuwatu Kendari, Relawan Dompet Dhuafa Terlibat Bantu Warga Terdampak
KENDARIKINI.COM – Dompet Dhuafa Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat merespons musibah kebakaran yang melanda RT 25 RW 9 Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, tadi malam. Tiga personel diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan peninjauan dan assessment awal.
Hasan Zulhijah, Komandan Lapangan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), melaporkan bahwa setidaknya 26 bangunan yang dihuni oleh puluhan kepala keluarga (KK) hangus dilalap si jago merah. “Kami sangat prihatin dengan kondisi yang ada. Banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka,” ujar Hasan.
Menurut Hasan, DDV akan menambah jumlah personel pada tanggal 15 Februari 2025 untuk melakukan aksi yang lebih komprehensif. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain membuka pos hangat, menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis, dan memberikan pendampingan psikologis (trauma healing).
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para korban. Selain kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, kami juga akan memberikan dukungan psikologis agar mereka bisa pulih dari trauma,” lanjut Hasan.
Saat ini, warga yang terdampak kebakaran mengungsi sementara di tempat yang aman. Dompet Dhuafa Sultra terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi.
Dompet Dhuafa Sultra juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi meringankan beban para korban kebakaran. Bantuan dapat berupa uang, pakaian, makanan, atau kebutuhan lainnya.
“Kami berharap uluran tangan dari seluruh masyarakat dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” kata Hasan.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, dapat menghubungi Dompet Dhuafa Sultra melalui nomor telepon atau mengunjungi kantor Dompet Dhuafa terdekat.
“Setiap bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi para korban. Mari kita tunjukkan solidaritas dan kepedulian kita terhadap sesama,” pungkas Hasan.*
