Asrama Mahasiswa Konkep di Kendari Terbengkalai

Asrama Mahasiswa Wawonii di Kendari Terbengkalai, Bupati dan DPRD Konkep Dikritik
SUARASULTRA.COM | KENDARI – Asrama Mahasiswa Wawonii di Kota Kendari yang dibangun sejak tahun 2019 hingga kini belum juga difungsikan. Kondisi ini memicu kritik dari mahasiswa asal Wawonii yang menilai Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dan DPRD setempat tidak serius menindaklanjuti pengelolaan fasilitas tersebut.
Salah satu mahasiswa asal Wawonii Tenggara yang saat ini menempuh studi di IAIN Kendari, Muh Arya Saputra, menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dianggap membiarkan asrama itu terbengkalai.
“Bangunan asrama itu dibangun untuk mahasiswa Wawonii, tapi faktanya sampai sekarang belum difungsikan. Jangan dibiarkan mubazir begitu saja. Pemerintah daerah, khususnya Bupati Konawe Kepulauan, seharusnya segera mengambil tindakan,” tegas Arya.
Padahal, menurut Kabag Umum Setda Konkep, Moh Arie Darmawan, asrama tersebut sudah layak huni dengan fasilitas penunjang yang lengkap. Bahkan, regulasi pengelolaannya telah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 Tahun 2023.
“Mengacu pada Perbup itu, kami sudah membuka pendaftaran calon penghuni Asrama Mahasiswa Wawonii sejak 18 hingga 28 Desember 2023,” jelas Arie, dikutip dari Telisik.id.
Meski demikian, Arya menilai langkah tersebut belum menunjukkan keseriusan. Ia menyoroti tidak adanya kejelasan terkait pengaktifan asrama meski aturan sudah dibuat dan pendaftaran telah dibuka.
“Perbup sudah ada, fasilitas lengkap, bangunan pun sudah siap digunakan. Tapi kenapa sampai sekarang belum difungsikan? Ini harus jadi perhatian serius, terutama oleh Bupati Rifqi Saifullah Razak,” ujarnya.
Selain pemerintah daerah, Arya juga menyoroti sikap DPRD Konkep yang dinilai kurang responsif.
“Anggota DPRD juga jangan hanya diam. Mereka punya tanggung jawab untuk mengawasi dan mendorong agar asrama segera dimanfaatkan sesuai peruntukannya,” tambahnya.
Mahasiswa berharap keberadaan asrama ini benar-benar digunakan untuk kebutuhan hunian mahasiswa Wawonii di Kendari, sehingga tidak hanya menjadi simbol pembangunan fisik, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi pelajar daerah.*