UMKM Keciprat Berkah STQH XXVIII di Sultra

KENDARIKINI.COM – Gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 di Kota Kendari tidak hanya menjadi ajang syiar keagamaan, tetapi juga menjadikan ekonomi umat dan masyarakat sekitar menggeliat.

Kegiatan nasional ini turut memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah karena menggerakkan berbagai sektor usaha masyarakat. Melalui pameran STQH, tak hanya juga memberikan dampak spiritual, namun mendorong ekonomi lokal berbasis umat.

Berbagai produk UMKM halal, kerajinan tangan, kuliner tradisional dan karya komunitas dipamerkan sebagai bagian dari syiar Islam yang produktif. Terbukti, kehadiran masyarakat di arena pameran bukan hanya sebagai penonton, tapi juga sebagai penggerak ekonomi umat, yakni menjadikan kegiatan keagamaan berdampak nyata terhadap kesejahteraan warga.

Berbagai potensi ekonomi dipamerkan melalui bazar dan ekspo halal, promosi wisata religi dan budaya daerah, serta peningkatan sirkulasi ekonomi multisektor seperti penginapan, transportasi, konsumsi, suvenir, dan jasa lokal.

Sejumlah pedagang kaki lima mengaku omsetnya mengalami kenaikan yang signifikan selama pelaksanaan STQH, jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Aris, Salah satu pedagang UMKM yang menawarkan kuliner gado-gado mengaku kebanjiran pembeli, sejak malam pembukaan STQH. Bahkan, dirinya sampai harus menambah jumlah porsi perhari karena ramainya pengunjung yang memadati area tenda UMKM. Dengan begitu, omset hariannya naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa.

“Kalau hari biasa dapatnya Rp300 ribu sampai Rp500 ribu. Tapi sejak pembukaan STQH ini bisa sampai Rp700 ribu,” ujarnya sembari mengaduk bumbu gado-gado,” Selasa (14/10/2025).

Aris mengaku bersyukur, karena STQH membawa berkah bagi dirinya dan para pelaku usaha lainnya di Kota Kendari. Ia juga mengatakan, tetap menjaga kebersihan area jualannya. Ia membawa sapu dan tempat sampah sendiri agar lingkungan tetap bersih dan nyaman dilalui pengunjung.

“Saya bawa sapu dan kantong sampah, sampahnya saya kumpulin. Lalu ada petugas malam yang akan mengambil sampah itu setelah lapak tutup, untuk dibuang ke bak-bak sampah yang jaraknya agak jauh dari lapak saya. Nah, ini juga menjadi berkah bagi jasa pengumpul sampah, karena kami memberikan biaya jasa Rp 5ribu setiap malam,” katanya.

Hal serupa juga nampak di toko Athifah Oleh-oleh khas Kota Kendari yang lokasinya tak jauh dari arena utama pelaksanaan STQH. Nampak pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia berburu oleh-oleh khas Kota Kendari dan khas daerah Sultra lainnya.

“Biasanya yang paling banyak dicari itu kaos dengan desain khas daerah, kain tenun daerah, mete atau olahan mete dan kue-kue khas daerah,” ujar salah satu karyawan toko Athifah.

STQH Nasional ke-28 berlangsung pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan mengusung tema “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan”.*

Berita Terkait