Begini Catatan BPS Sultra Soal Inflasi, Tertinggi Kolaka

KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, Nilai Tukar Petani, Transportasi, Ekspor dan Impor, serta Perkembangan Pariwisata.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Jum’at 2 Mei 2025.
“Pada April 2025 terjadi inflasi y-on-y Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,96 persen dengan IHK sebesar 108,87. Inflasi tertinggi terjadi di kabupaten Kolaka sebesar 3,32 persen dengan IHK sebesar 110,32 dan inflasi terendah tercatat di Kota Kendari sebesar 1,34 persen dengan IHK sebesar 108,00,” jelasnya.
Lanjutnya inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
“Yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,92 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,81 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,26 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,65 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,43 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 2,74 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,99 persen,” ungkapnya.
Sambungnya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi y-on-y, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,27 persen; kelompok transportasi sebesar 1,66 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,45 persen.
“Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,89 persen dan mengalami inflasi y-to-d pada bulan April 2025 sebesar 2,17 persen,” pungkasnya.*