Fajar Hasan Siap Maju di Pilkada Mubar

Muna Barat – Pilkada Kabupaten Muna Barat (Mubar) menjadi sorotan publik sejak beberapa waktu lalu. Salah satu figur yang mencuat sebagai calon yang potensial adalah Muhammad Fajar Hasan.
Fajar Hasan sapaan akrabnya dikenal sebagai pengusaha sukses dan sosok yang peduli terhadap kemajuan daerah, telah mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.
Kendatipun demikian, selaku Wakil Ketua Bappilu DPD I PDI Perjuangan Sultra, Fajar Hasan masih menunggu perintah dan penugasan secara resmi dari partai.
“Sebagai kader, selalu siap dan sa’mina wa atho’na jika partai memberi perintah untuk maju sebagai calon Bupati Muna Barat dari PDIP,” ujar Fajar Hasan, dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024) malam.
Ia membeberkan ada aspirasi besar yang mengalir dari masyarakat Muna Barat, untuk menghendakinya maju sebagai calon Bupati.
“Saya menghormati dan menyambut baik aspirasi dimaksud, dengan mempersiapkan diri sembari menunggu perintah partai. Saya juga perlu meminta pendapat kader dan struktur partai, khususnya teman-teman DPC PDIP Mubar,” tutur Fajar Hasan.
Sebab kata Fajar, para pengurus DPC PDIP Muna Barat lah yang selama ini mengabdi dan membesarkan partai. Sehingga atas kinerja tersebut, partai mampu memperoleh 5 kursi di DPRD Muna Barat. Capain itu menjadikan PDIP Muna Barat bisa mengusung calon kepala daerah walau tanpa koalisi.
“Atas prestasi yang sangat membanggakan tersebut, kami di DPD I PDIP Sultra mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran PDIP Mubar. Salam hormat untuk teman-teman di PDIP Mubar,” kata Fajar memberikan apresiasi.
Terkait maju sebagai calon kepala daerah, menurut Fajar, harus memenuhi beberapa syarat-syarat indikator primer dan sekunder.
Ia menguraikan, untuk syarat primer misalnya berkaitan tentang kesiapan gagasan atau visi calon kepala daerah, apa motivasinya ketika maju sebagai calon kepala daerah, apakah visinya reliable dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Kemudian syarat sekunder kata Fajar diantaranya harus ada modal sosial, modal kultural, modal politik dan logistik.
“Jadi memang tidak mudah untuk maju sebagai calon kepala daerah. Persiapan dan tantangannya besar. Dari daftar indikator tersebut, rasa-rasanya, saya tidak ada masalah. Jika partai memerintahkan dan warga Mubar menghendaki, Bismillah kita maju sebagai calon Bupati Muna Barat,” tegas Fajar penuh optimis.
Wakil Bendahara PP ICMI itu juga menilai, sampai sejauh ini pembangunan Muna Barat sudah makin maju dan kompetitif. Menurutnya pemimpin-pemimpin terdahulu telah berkarya membangun Mubar, tinggal bagaimana generasi selanjutnya untuk melanjutkannya.
“Kedepannya, secara prinsip pembangunan di Mubar, harus diletakan atau dikonstruksi dalam frame cita-cita pemekaran. Merefleksi kembali tujuan para perintis dan pejuang DOB Mubar sehingga pisah dari Muna induk. Ini yang harus digali kembali dan menjadi nafas dalam tata kelola pemerintahan,” paparnya.
“Pembangunan Mubar harus dikembalikan sesuai dengan cita-cita filosofis pemekaran, salah satunya adalah Mubar harus mandiri, berjaya dan berdiri di atas kaki sendiri, misalnya sumber daya manusia Mubar harus berdaya dan menjadi tuan rumah di Mubar, di semua sektor. Sekali lagi, kita tidak boleh mengkhianati cita-cita pemekaran,” lanjutnya.
Fajar menambahkan, Kabupaten Muna Barat harus dibangun dengan kearifan lokal, dalam dimensi sosio-budaya dan developmentalisme pro rakyat, berdasarkan karakter daerah.
Semua pihak harus terlibat dalam pembangunan, pemerintah berkolaborasi dengan warga. Kepentingan rakyat harus di atas segalanya. Pemerintahan yang mekanistik atau robotik sudah tidak relevan lagi yang mensyaratkan segala sesuatunya harus sesuai selera pemerintah.
Di era ini, dikatakannya, kebijakan pembangunan harus sesuai selera rakyat dan kebutuhan rakyat. Pemerintahan harus makin partisipatif.
“Rakyat harus menjadi perencana dalam pembangunan, pemerintah tinggal mengotorisasi dalam bentuk kebijakan. Kita ingin mewujudkan Daulat Rakyat, bukan Daulat Tuanku, di Mubar,” pungkasnya.*