OJK Sultra Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

KENDARIKINI.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) dukung program pemerintah Republik Indonesia (RI) mengenai capaian pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun 2028 – 2029 mendatang, Sabtu 15 Maret 2025.
Diketahui, upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen ini salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi negara.
Kemudian, pemerintah juga mencanangkan investasi yang ditargetkan mencapai Rp1.900 triliun pada tahun 2025.
Untuk itu, penguatan kerja sama internasional, peningkatan investasi berorientasi ekspor, akselerasi ekonomi digital, transisi energi baru terbarukan, hingga hilirisasi pun gencar dilakukan Pemerintah.
Kepala Kantor OJK Sultra Bismi Maulana Nugraha mengatakan, peran OJK dalam mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen ini dilakukan pengaturan dan pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dengan baik.
“Memastikan Stabilitas Keuangan melalui fungsi pengaturan dan pengawasan LJK serta penerapan tata Kelola yang baik,” kata Bismi dalam keterangan tertulisnya.
Lanjut, kata dia, mendorong akses keuangan yang inklusif termasuk kelompok yang selama ini kurang terlayani seperti pelaku UMKM, petani, nelayan, masyarakat pedesaan dan penyandang disabilitas.
Kemudian, mendorong sektor ekonomi berkelanjutan, seperti pertanian, perikanan, energi terbarukan, industri kreatif, sektor hirilisasi dan industrialisasi.
“Mendorong Pembiayaan Sektor Strategis yang mendukung ekonomi berkelanjutan seperti sektor Pertanian, Perikanan, Energi Terbarukan dan Industri Kreatif serta sektor hilirisasi dan industrialisasi,” ujarnya.
Sambungnya, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk keuangan.
Tak hanya itu, memberantas praktik keuangan ilegal sebagai upaya melindungi masyarakat dari praktik keuangan ilegal seperti investasi bodong, pinjaman online ilegal, dan kegiatan keuangan lain yang merugikan.
Terakhir, mengembangkan perekonomian daerah dengan membantu pemerintah daerah dalam memetakan potensi dan produk unggulan yang dapat menggerakkan perekonomian daerah.(Amin)*