Polisi Amankan Pelaku Rudapaksa Anak Tiri di Konawe

KENDARIKINI.COM – Perbuatan keji seorang ayah tiri di Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya terbongkar. Pria berinisial AK (65) itu diduga kuat telah melakukan pencabulan terhadap anak tirinya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) setempat.

Kasat Reskrim Polres Konawe, AKP Abd. Azis Husein Lubis, membenarkan penangkapan pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, aksi bejat tersebut dilakukan di kediaman pelaku sendiri dalam rentang waktu yang berbeda.

“Benar, antara korban dan terduga pelaku ini memiliki hubungan keluarga. Ayah tiri dan anak tiri,” tegas AKP Azis kepada awak media, Selasa (22/4/2025).

Kasus ini mencuat setelah korban memberanikan diri menceritakan pengalaman traumatisnya kepada pihak keluarga. Tak terima dengan perlakuan bejat AK, keluarga korban segera melaporkan kejadian pilu ini ke Mapolres Konawe pada Minggu (20/4) lalu.

“Dalam laporan yang kami terima, korban mengaku telah dicabuli oleh ayah tirinya itu berkali-kali. Bahkan, kejadian terakhir terjadi pada tanggal 19 April 2025. Korban mengaku dipaksa dan dalam kondisi ketakutan sehingga tidak bisa melawan,” ungkap AKP Azis dengan nada prihatin.

Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Konawe bergerak cepat menangani kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, barang bukti dikumpulkan, dan visum terhadap korban juga telah dilakukan. Tak hanya itu, interogasi mendalam juga telah dilakukan terhadap pelaku.

Setelah serangkaian penyelidikan yang dianggap cukup dan alat bukti terpenuhi, Polres Konawe tanpa ragu langsung melakukan penahanan terhadap AK. Saat ini, pelaku telah mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Atas tindakan bejatnya, pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 6 huruf c juncto Pasal 15 ayat (1) huruf a UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual subsider Pasal 82 ayat (1) juncto Pasal 76 huruf e Pasal 82 ayat (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU. Ancaman hukuman berat menanti pelaku atas perbuatan kejinya ini.*



Kendari Kini bisa diakses melalui saluran Google News atau Google Berita pada link ini.

👇

Saluran Google News Kendarikini.com



Berita Terkait