AMPLK Kembali Warning PT. Cinta Jaya soal Potensi Dugaan Penggunaan Dokumen Terbang
Kendari – Aliansi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan (AMPLK) Sultra kembali menegaskan permintaannya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memberikan pengawasan khusus terhadap PT. Cinta Jaya di Kabupaten Konawe Utara, Senin 27 Februari 2023.
Pasalnya menurut Ketua AMPLK Sultra Ibrahim PT. Cinta Jaya telah mendapatkan persetujuan RKAB Tahun 2023 dari Dirjen Minerba sebanyak 2.400.000 MT Biji Nikel.
Dan hal tersebut punya potensi disalahgunakan melalui dokumennya atau biasa disebut dokumen terbang.
“Selain itu ada dugaan ore yang diluar IUP masuk di wilayah IUP Cinta jaya beberapa hari baru kemudian diduga diberikan dokumennya,” katanya.
“Kami meminta APH khususnya Polda Sultra untuk melakukan pengawasan khusus terhadap PT. Cinta Jaya, pasalnya dari kuota yang sangat banyak ada potensi dugaan penyalahgunaan kuota,” bebernya dalam keterangan tertulisnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dengan kuota yang sangat banyak ada potensi dugaan penyalahgunaan kuota tersebut atau lebih dikenal penggunaan dokumen terbang.
Pihaknya juga meminta Syahbandar untuk lebih teliti dalam menerbitkan Surat Izin Berlayar.
“Kami minta juga pihak Syahbandar untuk lebih teliti dalam menerbitkan Surat Izin Berlayar dan pihak Surveyor bisa bertindak independen untuk memastikan barang asal, karena disekitaran IUP PT. Cinta Jaya ada stok file yang berada dikawasan hutan yang sudah dikeruk dari kawasan hutan,” bebernya.
Untuk itu pihaknya meminta agar pihak manajemen PT. Cinta Jaya untuk tidak memfasilitasi para penambang lahan koridor.
“PT. Cinta Jaya kami minta untuk tidak bermain mata dengan para penambang lahan koridor,” ujarnya.
Pihaknya juga hal tersebut akan terlihat ketika pihak perusahaan menggunakan diluar dari Empat Surveior yang telah ditunjuk oleh Pemerintah dan patut dicurigai
“Akan keliatan dari surveior jika yang di gunakan di luar dari Anindia, Tribakti, Surpeyor Indonesia dan Carsurin maka patut dicurigai karena hanya 4 surpeyor ini yang ditunjuk pabrik dan pemerintah,” pungkasnya.
Selain itu saat dimintai tanggapannya salah satu penanggung jawab PT. Cinta Jaya, Agus saat dihubungi via WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya tak menampik banyaknya cargo yang tersimpan.
“Kalau yang simpan cargo mungkin ada bang tapi untuk gunakan dokumen tidak bisa, karena banyak petugas,” bebernya.***