Perkara Agung, Santri Ponpes yang Sempat Hilang, Ini Temuan Polresta Kendari

KENDARIKINI.COM – Perkara hilangnya salah satu santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Konawe Selatan yang sempat viral, pasalnya telah memakan waktu kurang lebih 6 (enam) bulan.
Sebelumnya upaya untuk melakukan pencarian terhadap korban telah dilakukan dengan melaporkan ke pihak kepolisian, upaya mempressure lewat demonstrasi hingga mengadukan hal tersebut ke Komnas HAM.
Akhirnya menemukan titik terang dengan diketemukannya santri atas nama Agung di Sampara, Kabupaten Konawe.
Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko melalui Kasi Humas Ipda Haridin mengatakan pada hari minggu tanggal 04 Agustus 2024 sekitar pukul 13.00 WITA ada nomor yang menghubungi pihak keluarga korban bahwa AGUNG telah berada di lokasi Masjid Nurul Ukhuwah Kelurahan Anggalomuare Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe. Atas informasi tersebut korban menghubungi Polsek Ranomeeto.
“Kemudian pada pukul 15:40 Wita Tim Buser77 Satreskrim Polresta Kendari bersama unit Reskrim Polsek Ranomeeto menuju ke Masjid Nurul Ukhuwah dan berhasil mengamankan Agung, Selanjutnya Agung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya melalui keterangan resminya yang diterima media ini, Senin 5 Agustus 2024.
Sambungnya hasil pemeriksaan tersebut menunjukan Agung dalam kondisi sehat dan tidak terdapat luka serta bebas dari narkoba.
“Sekitar pukul 17:29 Wita Tim Buser77 bersama unit Reskrim Polsek Ranomeeto membawa Agung ke Mako Polresta Kendari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Kemudian sekitar pukul 19:00 WITA Tim gabungan Buser77 Satreskrim Polresta, Resmob Polda dan Sat Intelkam Polresta Kendari melakukan pengembangan terkait Hp yang digunakan oleh Agung dengan mencari pemilik HP atas nama Js.
“Berdasarkan hasil pulbaket di sekitaran rumah Js di jalan Bumi praja Boulevard km 40 Kelurahan Mokuau Kecamatan Kambu Kendari di peroleh informasi bahwa JS mempunyai anak tinggal seorang anak laki-laki yang tidak diketahui identitasnya namun setelah diperlihatkan nomor handphone dari tetangganya tersebut sama dengan nomor handphone saudara agung pada saat diamankan.
“Sekitar pukul 22:15 WITA Tim gabungan Buser77 Satreskrim Polresta Kendari, Resmob Polda Sultra dan Unit kam Satintelkam Polresta Kendari telah mengamankan JS,” ujarnya.
Kemudian JS menerangkan bahwa awalnya JS bertemu dengan Agung di mesjid Nurul Falah, Lorong Puncak Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari pada waktu sekitar akhir bulan Februari sebelum bulan puasa.
“JS mengaku diberitahu oleh Agung bahwa Agung hanya tinggal dengan tantenya dan ibunya telah pergi sejak kecil. Oleh karena hal tersebut JS membawa Agung untuk tinggal bersama JS di Jalan Kelengkeng, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari,” ungkapnya.
Sambungnya selama JS tinggal bersama Agung, JS memfasilitasi Agung berupa makanan, pakaian serta memberi Hp kepada Agung.
“Pada tanggal 18 Maret 2024 sdr. AGUNG mengalami sakit demam berdarah kemudian JS membawa Agung ke puskesmas Poasia untuk dilakukan rawat inap selama seminggu,” ungkapnya.
Lanjutnya setelah Agung dinyatakan sembuh, pada tanggal 25 Maret 2024 JS bertanya kepada sdr Agung “sa antar ko pulangkah?”. Namun Agung menjawab “jangan mi nantipi”. karena hal tersebut JS kembali membawa sdr. AGUNG ke rumahnya.
“Selama JS memulung, Agung hanya tinggal sendirian di rumah dalam keadaan pintu tidak terkunci dan Agung biasa berinteraksi dengan tetangganya pada saat mengambil air di sore hari,” bebernya.
Lanjutnya JS mengaku selama sekitar 6 bulan tinggal bersama Agung, JS tidak pernah menyuruh atau mempekerjakan Agung, Agung hanya tinggal di rumah dan hanya memainkan Hp milik JS.
“Hp milik JS diberikan kepada Agung sejak 2 hari tinggal bersama JS,” katanya.
Kemudian JS sempat beberapa kali memberitahu Agung untuk keluar bermain atau bergaul namun Agung selalu saja menolak.
“JS tidak mengetahui bahwa Agung merupakan anak hilang dari pondok pesantren Darur Raihanun Nahdlatul Wathan karena keterbatasan mengakses media sosial. Selain itu juga JS sempat beberapa kali mengajak Agung untuk pulang kerumah keluarganya namun selalu saja menunda dan beralasan “nantipi”,” bebernya.
Lanjutnya saat ini JS sementara diambil keterangan lebih lanjut oleh penyidik Satreskrim Polresta Kendari.
“JS dan AGUNG tinggal di kompleks pemulung Jalan Bumi Praja Boulevars Kelurahan Mokoau Kecamatan Kambu Kota kendari Baru 2 bulan terakhir dan sebelumnya tinggal di Jalan Kelengkeng Kelurahan Anduonohu Kecamatan Poasia Kota Kendari,” pungkasnya.*