Insiden Pengeroyokan di Polsek Tiworo Tengah, Kasus Naik Tahap Penyidikan, Dua Oknum TNI Masih Ditahan

KENDARIKINI.COM – Danden POM XIV/3 Kendari Letkol CPM Haryadi Budaya Pela mengatakan bahwa perihal insiden penganiayaan di Polsek Tiworo yang diduga melibatkan dua oknum TNI kini telah naik tahap penyidikan.
“Masih dalam proses penyidikan karena koneksitas perkara nya,” katanya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Selasa 13 Mei 2025.
Sambungnya bahwa saat ini kedua oknum TNI juga masih dalam penahanan pihaknya.
“Sampai saat ini masih di tahan,” tambahnya.
Lanjutnya bahwa kedua oknum TNI tersebut juga saat diduga melakukan aksi pengeroyokan
“Tidak ada pengaruh alkohol, karena spontanitas saja karena ada hubungan keluarga (dengan pelaku dari masyarakat) saja,” pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya diberitakan, pada malam takbiran di Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, diwarnai insiden dugaan penganiayaan terhadap anggota Polsek Tiworo Tengah. Kejadian ini berlangsung pada Senin 31 Maret 2025 sekitar pukul 00.30 WITA di depan kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa bermula saat anggota kepolisian sedang melakukan pengamanan malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah.
Saat itu, sejumlah warga kedapatan menggeber-geber sepeda motor di depan kantor Polsek. Ketika petugas mencoba mengamankan mereka, situasi tiba-tiba berujung pada aksi pemukulan terhadap beberapa anggota kepolisian.
Dalam insiden tersebut, diduga empat anggota polisi mengalami luka-luka, termasuk Kapolsek Tiworo Tengah, IPDA M. Saleh. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai kondisi para korban maupun tingkat keparahan luka yang mereka alami.
Selain itu, muncul dugaan keterlibatan dua oknum TNI dalam insiden ini. Satu di antaranya disebut berasal dari Kodim Kendari, sementara yang lainnya berasal dari Sulawesi Tengah. Sekitar pukul 01.30 WITA, anggota dari Polisi Militer (POM) turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).*