Telan Anggaran Hingga 15 Miliar Rupiah, Penari dan Paskibra di STQH Tak Diberi Makan Siang saat Latihan

KENDARIKINI.COM — Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional ke-28 tahun 2025 di Sulawesi Tenggara (Sultra) disoroti berbagai pihak. Minggu 5 Oktober 2025.

Diketahui sorotan tersebut mulai dari polemik alokasi dana.

Event akbar yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 11 Oktober 2025 ini menelan anggaran hingga 15 miliar rupiah.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sultra, Saido Bonsai, keluhkan kondisi minus anggaran di pos operasional.

Saido Bonsai merinci, dari total anggaran sebanyak Rp 15 miliar, Rp 7,5 miliar dialokasikan untuk Event Organizer (EO) dan Rp 7 miliar untuk operasional Kesra.

Namun, ia menegaskan adanya pemangkasan.

“Memang lagi minus anggaran. Minus anggaran banyak yang tidak dianggarkan, dipotong-potong. Pakaian saja ini banyak yang tidak diberi,” ujar Saido,

Diketahui secara spesifik menyoroti anggaran konsumsi selama latihan para penari kolosal dan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Sultra yang terancam defisit.

Ironi manajemen anggaran ini diperparah oleh sikap EO pelaksana teknis acara, PT. Argo Pesona Indonesia, perusahaan tersebut diketahui bergerak di bidang Meeting, Incentive, Convention, Exhibition(MICE) dan Advertising.

Dampak dari “minus anggaran” yang disorot Biro Kesra Sultra terasa langsung di lapangan, namun kekurangan ini ditambal oleh inisiatif pribadi Ketua TP PKK Sultra.

Kebutuhan dasar seperti makan siang para penari kolosal dan Paskibraka selama latihan intensif dipenuhi berkat inisiatif langsung dari Ketua TP PKK Sultra Arinta Andi Sumangerukka.

“Iyeee ibu Gub memang yang bantu mereka makan siang,” ujar salah satu orang tua Penari kolosal.*

Berita Terkait