WALHI Sultra Sebut Ribuan Jiwa Terancam Penyakit ISPA, Gegara Aktivitas PLTU OSS?

Konawe – Polemik terkait aktivitas PLTU PT. OSS di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe kembali berbuntut dengan aksi demontrasi, pasalnya aktivitas perusahaan menimbulkan dampak bagi masyarakat tanpa terkecuali Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara.

 

Masyarakat menyebutkan dampak dari aktivitas perusahaan tersebut menimbulkan debu hitam yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

 

Sebelumnya masyarakat juga beberapa kali melakukan aksi demontrasi, Selain itu pada tanggal 21 Juni 2023 Aksi lanjutan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Terdampak PLTU Captive milik PT.OSS, sejak tahun 2019 masyarakat sudah mulai merasakan dampak debu hitam dari aktivitas PLTU milik PT. OSS.

 

Terkait hal tersebut Direktur Eksekutif WALHI Sultra Andi Rahman menyebutkan akibat aktivitas perusahaan tersebut menimbulkan dampak bagi ribuan masyarakat.

 

“Ada sekitar 4.000 jiwa yang terancam dari aktivitas PLTU tersebut, saat ini masyarakat sudah mulai merasakan sesak napas (ISPA) diduga akibat debu hitam tersebut,” katanya.

 

Andi Rahman juga mengungkapkan bahwasanya selain itu sekitar 151 Ha tambak masyarakat telah rusak dan tidak lagi di gunakan oleh masyarakat dan telah mengalami kerugian.

 

Pihaknya juga mengecam tindakan represif APH dalam melakukan pengamanan pada aksi demontrasi tersebut.

 

“Kami juga mengecam tindakan represif yang di lakukan oleh APH dalam menangani aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat pada hari ini tgl 21 Juni 2023. Akibat dari penanganan aksi secara represif oleh APH telah menyebabkan 2 (Dua) orang ibu2 pingsan akibat gas air mata, puluhan masa aksi luka2, beberapa balita hingga bayi terkena gas air mata hingga di larikan di puskesmas,” pungkasnya.

 

Terkait hal tersebut Jurnalis media ini masih berusaha mengkonfirmasi pihak terkait.*



Kendari Kini bisa diakses melalui saluran Google News atau Google Berita pada link ini.

👇

Saluran Google News Kendarikini.com



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait