BPS: Sultra Alami Inflasi, Tertinggi Kota Kendari
KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, TPK, dan Transportasi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis 1 Agustus 2024.
“Juli 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,73 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 2,02 persen,” katanya.
Lanjutnya pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,73 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,62.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 2,02 persen dengan IHK sebesar 106,47 dan terendah terjadi di Kabupaten Konawe sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 106,86,” ungkapnya.
Sambungnya Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
“Yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,41 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,39 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,34 persen,” ungkapnya
Kemudian Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75 persen.
“Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,16 persen dan Inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,11 persen,” pungkasnya.