BPS Sultra Catat Inflasi Capai 2,52 Persen, Tertinggi di Konawe 3,88

KENDARIKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Inflasi, Nilai Tukar Petani, Ekspor dan Impor, Transportasi, serta Perkembangan Pariwisata.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Kurniawan, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa 1 Juli 2025.
“Pada Juni 2025, Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami inflasi yoy sebesar 2,52 persen dengan IHK 109,48. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe sebesar 3,88 persen (IHK 111,42), sedangkan inflasi terendah di Kota Kendari sebesar 1,47 persen (IHK 108,27),” katanya dikutip dari laman resmi BPS Sultra.
Lanjutnya inflasi yoy disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada sejumlah kelompok pengeluaran.
“Yaitu makanan, minuman dan tembakau 4,47 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,67 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64 persen; kesehatan 2,73 persen; transportasi 0,70 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 2,08 persen; pendidikan 1,70 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,54 persen; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,05 persen,” jelasnya.
Lanjutnya sementara itu, deflasi terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki 0,94 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.
“Inflasi mtm tercatat sebesar 0,70 persen, dan inflasi ytd pada Juni 2025 sebesar 2,74 persen,” pungkasnya.*