Soal Program UKT Gratis, HmI Konsel Minta Bupati Jemput Bola Data Mahasiswa

KENDARIKINI.COM – HmI Cabang Konsel meminta Bupati Konsel Irham Kalenggo untuk jemput bola data mahasiswa, tak hanya mengandalkan data kampus.
Sebelumnya Bupati Konsel, Irham Kalenggo mencanangkan program UKT Gratis bagi mahasiswa Konsel yang sementara berkuliah.
Ketua Bidang HmI Konsel Tri Wibowo mengatakan bahwa Bupati Konsel tidak boleh hanya mengandalkan data kampus.
Pasalnya kalau data tersebut hanya diambil dari beberapa kampus, jadi tak semua mahasiswa yang kurang mampu akan mendapatkan UKT Gratis.
“Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di daerah kita khususnya Kabupaten Konsel,” kata Tri.
Lanjutnya Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan.
“Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara, terkhusus Kabupaten Konsel,” tambahnya.
Lanjutnya mendengar program yang di canangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konsel terkait anggaran yang akan di siapkan sebesar 10 milyar yang di peruntukan untuk pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.
“Hal ini merupakan angin segar bagi mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan tinggi di berbagai kampus di yang terkendala dalam hal biaya pendidikan,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan hal tersebut telah tertuang dalam dalam Peraturan Pemerintah No 18/2022, pasal 80 dan 81 menegaskan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah membiayai pendidikan dengan alokasi anggaran 20 persen dari APBN atau APBD.
“Dalam hal proses penyaluran biaya UKT yang sebesar 10 milyar yang di peruntukan bagi mahasiswa kurang mampu harus benar-benar selektif dan profesional dalam hal pendistribusiannya dan tidak hanya mengandalkan data dari kampus saja,” ungkapnya.
Pihaknya tidak menginginkan penyaluran bantuan untuk kurang mampu bagi yang menempuh pendidikan tidak tepat sasaran.
“Kami tidak menginginkan ada sistim orang dalam, tidak adalagi yang namanya titipan siapapun dia,” tegasnya.
Lanjutnya lagi bahwa yang mendapatkan bantuan UKT Gratis juga mesti memenuhi syarat dari keluarga kurang mampu.
Pihaknya juga meinta Pemkab Konsel agar membentuk tim verifikasi guna mengidentifkasi mahasiswa yang betul-betul kurang mampu.
“Banyak mahasiswa yang masih aktif dikampus secara administratif namun faktualnya tidak, dia hanya membayar UKT agar tidak dihapus didata kampus, jadi pemerintah Kabupaten Konawe Selatan harus jeli dan tidak hanya mengandalkan data yang dari kampus saja dikawatirkan akan memicu isu yang mengakibatkan nama Bupati Konawe Selatan jelek dimata masyarakat Konawe Selatan,” pungkasnya.*