Diduga Lakukan Penutupan Jetty di Blok Marombo, Oknum TNI Disebut Salahgunakan Wewenang

Kendari – Sebelumnya dikabarkan terkait aksi oknum TNI diduga menutup 9 lokasi Jetty di Marombo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hal tersebut diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang.
Hal ini ditegaskan Agus, Ketua Konsolidasi Perburuhan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sultra melalui rilis yang dikirim ke redaksi media ini, Selasa 23 Mei 2023.
Agus merasa heran melihat aksi oknum TNI yang menutup jetty di Marombo, Kabupaten Konawe Utara beberapa waktu yang lalu.
“Harus diingat bahwa, kehadiran oknum TNI menutup jetty di Marombo, Konawe Utara mengindikasikan adanya penyalahgunaan wewenang, apa lagi membawa nama institusi,” katanya.
Ketua Konsolidasi Perburuhan SBSI Sultra ini juga menyayangkan, sejumlah pihak menyatakan bahwa permasalahan penutupan sejumlah jety oleh oknum TNI adalah bagian penegakan hukum yang tidak dilakukan oleh institusi berwenang.
“Narasi tersebut merupakan kesesatan berpikir yang dibangun, kita harus cerdas dalam memahami tupoksi TNI. TNI tidak memiliki tupoksi dan SOP untuk menegakkan aturan terkait adanya ilegal mining atau pun pelanggaran dalam industri pertambangan, kalaupun memang ada pelanggaran dan anggota TNI yang datang di perusahaan pada saat itu apakah orang-orang tersebut memiliki kompetensi dan memahami tentang adanya atau terjadinya pelanggaran hukum pertambangan,” tanya Agus.
“Apakah oknum-oknum TNI tersebut mengerti tentang industri pertambangan,” sambungnya.
Menurut Agus, jika tidak memiliki kompetensi berarti bukan menegakkan hukum, tapi berindikasi pada pelanggaran hukum, sehingga patut Danrem dan Dandim bertanggungjawab akibat adanya penutupan Jetty di Morombo, Konut oleh oknum-oknum TNI tersebut.
Terkait hal tersebut sebelumnya melalui PLH Kapenrem Lettu Inf Rusmin Ismail memberikan klarifikasi dan tanggapannya terkait penghentian sementara operasi sejumlah Jetty di Konawe Utara oleh oknum yang mengaku anggota TNI AD, Sabtu 20 Mei 2023.
“Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada penutupan Jetty yang dilakukan oleh aparat TNI di sembilan Jetty yang berada di Marombo. Kunjungan pihak TNI ke lokasi pertambangan tersebut dilakukan semata-mata untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143 Haluoleo dalam setiap aktifitas pertambangan di Konawe Utara,” jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa tidak ada penutupan dan menghimbau para penambang untuk beraktivitas kembali.
“Kami ingin menyampaikan bahwa tidak ada penutupan dan penghentian aktivitas di sembilan Jetty tersebut. Aktivitas pengapalan di Jetty tersebut tetap berlangsung seperti biasa, dan kami menghimbau seluruh pihak terkait untuk tetap melanjutkan operasional mereka dengan aman dan teratur,” ungkapnya.
Pihaknya juga menuturkan bahwa TNI tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini. Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa setiap aktivitas pertambangan dilakukan sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku.
“Kami mengimbau kepada masyarakat dan pihak terkait agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak benar. Kami akan terus mengawasi situasi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” tutupnya.***